Fakta-fakta Tentang Vitamin C
Sejarah
Defisiensi
vitamin C yang dinamakan skorbut atau scurvy telah dikenal sejak tahun 1720.
Diketahui pula bahwa penyakit tersebut dapat dicegah dengan pemberian
sayur-sayuran atau buah-buahan segar terutama golongan jeruk yang ternyata mengandung
vitamin C. Asam askorbat mula-mula dikenal sebagai asam heksuronat dengan rumus
C6H8O6. Karena berkhasiat sebagai antiskorbut maka dinamakan asam askorbat atau
vitamin C.
Farmakodinamik
Pada
jaringan, fungsi utama vitamin C ialah dalam sintesis kolagen, proteoglikan zat
organik matriks antar sel lain misalnya pada tulang, gigi, endotel kapiler.
Pemberian
vit.c pada keadaan normal tidak menunjukkan efek farmakodinamik yang jelas.
tetapi pada keadaan defisiensi, pemberian vit.C akan menghilangkan gejala
penyakit dengan cepat.
Defisiensi vit.C
F
Malaise (meriang)
F
Mudah tersinggung
F
Gangguan emosi
F
Atralgia : nyeri pada satu atau lebih sendi
F
Pendarahan hidung
F
Petekie : bintik merah kecil di kulit yang
merupakan akibat keluarnya sejumlah kecil darah
F
Gusi melunak dan mudah berdarah
F
Etc
Farmakokinetik
F
Vit.c mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.
F
Distribusibya luas ke seluruh tubuh dengan kadar
tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak.
F
Ekskresi melalui urin.
Kebutuhan Sehari
F AKG
vit C untuk bayi : 35 mg
F AKG
vit C untuk orang dewasa: 60 mg
F Perokok
diperkirakan membutuhkan tambahan vitamin C 50% untuk mempertahankan kadar
normal dalam serum.
F Wanita
pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C
10-25 mg/ hari.
Indikasi
F Untuk
pencegahan dan pengobatan skorbut.
F Penggunaan
vit.C untuk penyakit yang tidak berhubungan dengan defisiensi vit.C,
efektivitasnya tidak jelas atau tidak terbukti.
F Vit.
C tidak bermanfaat untuk kanker lanjut
F Vit
C mega dosis tidak terbukti efektif untuk aterosklerosis, penyembuhan luka, dan
skizofrenia.
Efek Samping
F Diare
(pada penggunaan dosis lebih dari 1 g/ hari).
F Pada
dosis besar dapat terbentuk batu ginjal karena sebagian vit.c dimetabolisme dan
diekskresi sebagai oksalat.
F Penggunaan
kronik (secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama) dengan dosis besar
menyebabkan ketergantungan.
F Etc
Note:
Farmakodinamik: cabang ilmi
farmakologi yang mempelajari tempat (target aksi obat) dan mekanisme kerja
serta efek fisiologik dan biokimia organisme hidup. Ringkasnya: farmakodinamik
adalah pengaruh obat terhadap makhluk hidup
Farmakokinetik: cabang ilmu
farmakologi yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolime obat atau
biotransformasi maupun ekskresi suatu obat. Ringkasnya, farmakokinetik
adalah pengaruh organisme terhadap obat.
sumber: Buku Farmakologi dan Toksikologi UI (2012)
0 comments