Catatan Kecil Apoteker

Sebuah blog yang berisi tentang ilmu farmasi

Latest Posts

Laporan KLT-Densitometer

By 21:57



LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI II
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014

Nama                                      : Liya Suci Lestari
NIM                                         : 051211131162
Hari, Tanggal Praktikum       : Kamis, 2 Oktober 2014
Materi Praktikum                 : Penetapan Kadar Kofein dalam Energy Drink
Dosen Pembimbing              : Prof. Dr. Mochammad Yuwono, MS
I.          TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan kadar kofein dalam Energy Drink dengan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) - Densitometer
II.          PRINSIP DASAR / TEORI
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran komponen kimia yang dibawa fase mobil melalui fase diam, berdasar pada perbedaan migrasi komponen-komponen tersebut dari fase diam oleh pengaruh fase gerak. Perbedaan migrasi ini disebabkan oleh perbedaan distribusi komponen-komponen dalam kedua fase tersebut.

III.          BAHAN DAN ALAT
Bahan:       1. Sampel Energy Drink
                   2. Penyari Metanol
                   3. Standar Kofein
                   4. Standar Taurin
                   5. Etanol
                   6. n-butanol
                   7. Asam asetat glasial 96%
Alat:           1. Lempeng KLT
                   2. Bejana Pengembang
                   3. Densitometer CAMAG/ SHIMADZU 930 CS
                   4. Mikro kapiler 20 µl
                   5. Alat Gelas

IV.          PROSEDUR KERJA
1.      Pembuatan Larutan Baku
a.         Penimbangan baku induk kofein dilakukan 2 macam untuk 2 kadar yang berbeda, misalnya 5000 ppm dan 6000 ppm dalam etanol.
b.        Dibuat pengenceran dari kedua baku induk tersebut sehingga diperoleh larutan baku kerja kofein dengan kadar 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, dan 600 ppm..
c.         Larutan baku kerja Taurin dibuat dengan kadar 5000 ppm dalam air.
2.      Preparasi Sampel
a.         Memipet 5.0 ml sampel Energi Drink yang telah dilarutkan dalam air (1 sachet/ 100.0 aquadest).
b.        Memindahkan ke labu ukur 10.0 ml + metanol sampai tanda.
c.         Kocok homogen (preparasi sampel 2 kali).
3.      Analisis
a.         Memberi garis batas bawah pada KLT 1.5 cm dan batas atas 0.5 cm serta memberi jarak antar titik penotolan (sesuaikan dengan lebar plate dan jumlah titik penotolan).
b.        Menotolkan larutan standar kofein, taurin, dan sampel masing – masing 2 µl mulai dari konsentrasi terkecil. Bilas kapiler dengan metanol sebelum digunakan dan bilas kembali 3 kali dengan larutan yang akan ditotolkan.
c.         Lempeng KLT dieluasi dalam bejana pengembang (disiapkan dulu) dengan fase gerak (asam asetat glasial 96 % : etanol : n-butanol = 5 : 2 : 3) (v/v).
d.        Mengeringkan KLT di lemari asam.
e.         Mengamati area noda kofein dengan sinar UV pada Densitometer CAMAG/ SHIMADZU 930 CS pada λ maksimal.
f.          Noda taurin diamati dengan penampak noda ninhidrin.
g.         Dipanaskan di oven 1500C selama 2 menit hingga nampak noda berwarna merah anggur.
h.        Menghitung Rf, Rs, dan kadar kofein (mg/100 ml).
i.           Membuat persamaan regresi linier (kadar vs area), menghitung r, Vxo, dan kadar kofein dalam sampel (dinyatakan dalam mg/ 100 ml).



V.          DATA HASIL PENGAMATAN
A.     Penimbangan Bahan
1.      Penimbangan untuk kofein 5000 ppm
Berat botol timbang + zat           = 13.8969 gram
Berat botol timbang + sisa zat   = 13.8415 gram
Berat zat                                        =   0.0554 gram
2.      Penimbangan untuk kofein 6000 ppm
Berat botol timbang + zat           = 12.7173 gram
Berat botol timbang + sisa zat   = 12.6577 gram
Berat zat                                        =   0.0596 gram
3.      Penimbangan untuk taurin 5000 ppm
Berat botol timbang + zat           = 12.9856 gram
Berat botol timbang + sisa zat   = 12.9286 gram
Berat zat                                        =   0.0570 gram
B.      Penghitungan Kadar Baku Induk
1.      Baku kofein 5000 ppm    = (55.4 mg/ 10.0 ml)
= (5540 mg/ 1000 ml)
= 5540 ppm
2.      Baku kofein 6000 ppm    = (59.6 mg/ 10.0 ml)
= (5960 mg/ 1000 ml)
= 5960 ppm
3.      Baku taurin 5000 ppm    = (57.0 mg/ 10.0 ml)
= (5700 mg/ 1000 ml)
= 5700 ppm
C.      Penghitungan Kadar Larutan Baku Kofein
1.      Larutan baku kerja 1 = (1.0 ml/ 25 ml) x 5540 ppm    = 221.6 ppm
2.      Larutan baku kerja 1 = (0.5 ml/ 10 ml) x 5960 ppm    = 298.0 ppm
3.      Larutan baku kerja 1 = (2.0 ml/ 25 ml) x 5540 ppm    = 143.2 ppm
4.      Larutan baku kerja 1 = (1.0 ml/ 10 ml) x 5960 ppm    = 596.0 ppm
D.     Tabel Hasil Pengamatan
No.
Nama Larutan
Jarak Noda (cm)
Jarak Tempuh Eluen (cm)
Rf = (jarak noda/ jarak tempuh eluen)
Area
1.
Larutan baku kerja 1
4.5
8
0.5625
6685.06
2.
Larutan baku kerja 1
4.5
8
0.5625
6768.60
3.
Larutan baku kerja 1
4.5
8
0.5625
12.837.15
4.
Larutan baku kerja 1
4.5
8
0.5625
15725.36
5.
Taurin
4.5
8
0.5625

6.
Sampel 1
4.5
8
0.5625
6961.52
7.
Sampel 2
4.5
8
0.5625
6929.76

VI.          ANALISIS DATA
X
y
221.6
6685.06
298.0
6768.60
443.2
12837.15
596.0
15725.36
Dengan me-reject data ketiga, diperoleh persamaan regresi:
y     = bx + a
y     = 24.4054x + 1492.4226
r      = 0.9950
karena r < 0.999, maka dilakukan penghitungan Vx0 untuk evaluasi terhadap linearitas.
1.      Penghitungan Vx0
Kadar (x)
Area (y)
y1
(y-y1)2
221.6
6685.06
6900.6592
46483.0150
443.2
6685.06
12308.8959
279052.3942
596.0
6685.06
16038.0410
97679.4078
Jumlah
423304.802

Sy         =
Sy         =
Sy         =
            = 650.6188
Sx0       = (Sy/b) = (650.6188/ 24.4054) = 26.6588
Vx0       = (Sx0/ xrata-rata) x 100 % = (26.6588/ 420.2677) x 100 % = 6.34 %
Karena Vx0 bernilai > 2 %, maka persamaan regresi linier tidak digunakan untuk menghitung kadar sampel. Sehingga digunakan perbandingan kadar vs area terdekat.
2.      Perbandingan Kadar vs Luas Area
 =
Sampel 1 à  =  à x1 = 230.7456 ppm
Sampel 2 à  =  à x1 = 229.6929 ppm
Kadar kofein rata – rata sampel = 230.2192 ppm
Kadar kofein dalam 0.5 ml sampel :  V1 x N1            =  V2 x N2
                                                         1000 x 230.2192 = 0.5 x N2
                                                                   N2            = 460438.4 ppm
Kadar kofein dalam 100 ml sampel             = 230.2192 ppm
                                                                         = (230.2192 mg/ 1000 ml) x 100 ml
                                                                         = 23.02 mg/ 100 ml
Karena zat yang ditotolkan diambil dari 5 ml larutan sampel lalu ditambah metanol hingga 10 ml, maka kadar kofein dalam sampel adalah:
(23.02 mg/ 100 ml) x 2 = 46.04 mg/ 100 ml

3.      Menghitung Rs (Resolusi) Sampel
Rs =(2 ΔTr / W1 + W2)
Rs = (2(3.8 – 3.3/ 0.3 + 0.3))
Rs = 1.67
(Data Tr (Time Retention) dan  W (Width) diperoleh dari kromatogram)

4.      Menghitung Rf
Rf semua larutan baku kofein, taurin, dan larutan sampel memiliki nilai yang sama, yaitu    Rf = (larutan tempuh analit/ larutan tempuh eluen)
                         Rf = (4.5/ 8)
                         Rf = 0.5625

VII.          PEMBAHASAN
Penetapan kadar kofein dalam energy drink salah satunya adalah dengan menggunakan metode KLT – Densitometer. Dengan larutan baku kofein berkadar 221.6 ppm; 298.0 ppm; 443.2 ppm; dan 596.0 ppm diperoleh luas area secara berurutan yaitu 6685.05; 6768.60; 12837.15; dan 15725.36. kadar larutan baku sebagai x dan luas area sebagai y diperoleh persamaan regresi linier y = 26.6358x + 124.0768 dengan r = 0.9751. karena r yang diperoleh jauh dari 0.999 yang artinya kurang linier, maka diperlukan pe-reject-an data, yaitu data ketiga dan diperoleh persamaan regresi linier y = 24.4054x + 1492.4226 dengan r = 0.9950. jika r < 0.999 perlu dilakukan evaluasi terhadap linearitas yaitu dengan menghitung Vx0. Penghitungan Vx0 diperoleh 6.34 % yang berarti lebih dari 2% sehingga persamaan garis linier tidak digunakan untuk menghitung kadar sampel. Sebagai gantinya maka digunakan perbandingan dengan kadar dan luas area dari sampel baku yang terdekat dengan sampel.
Menurut data dari kromatogram, luas area untuk sampel 1 yaitu 6961.52 dan untuk sampel 2 yaitu 6929.76. dengan penghitungan perbandingan kadar dan luas area larutan baku kofein yang terdekat dengan luas area sampel diperoleh kadar untuk sampel 1 yaitu 230.7456 ppm dan untuk sampel 2 yaitu 229.6929 ppm dari kadar sampel 1 dan sampel 2 diperoleh kadar rata – rata sampel yaitu 230.2192 ppm. Sedangkan penghitungan kadar kofein dalam 0.5 ml sampel diperoleh 460438.4 ppm dan dalam 100 ml yaitu 23.02 ml/ 100 ml. Karena zat yang ditotolkan diambil dari 5 ml larutan sampel kemudian ditambah metanol hingga 10 ml, maka kadar kofein dalam 100 ml dikali 2 sehingga diperoleh 46.04 mg/ 100 ml.
Untuk mengetahui perbedaan antara waktu retensi dua puncak yang saling berdekatan maka dilakukan penghitungan resolusi dari data kromatogram. Penghitungan resolusi sampel diperoleh 1.67. karena 1.67 lebih besar dari 1.5 artinya terjadi pemisahan puncak yang baik (base line resolution).
Pada penghitungan Rf (Retardation Factor) untuk larutan baku kofein, larutan baku taurin, dan larutan sampel memiliki nilai yang sama, yaitu 0.5625. Menurut literatur, harga Rf harus terletak antara 0.2 – 0.8 untuk memaksimalkan pemisahan. Dari harga Rf larutan baku kofein dan taurin yang identik dengan harga Rf pada sampel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel mengandung kofein dan taurin.

VIII.          KESIMPULAN
1.      Kadar Kofein dalam sampel adalah 46.04 mg/ 100 ml.
2.      Nilai Rs sampel adalah 1.67.
3.      Nilai Rf larutan baku kofein, larutan baku taurin, dan larutan sampel adalah 0.5625.

IX.          DAFTAR PUSTAKA
1.      Watson, D.G.1999.Pharmaceutical Analysis, Harcourt Publishers Limited, London, New York, Sydney, Toronto, pp 277 – 292.
2.      Indrayanto G, Sia T.K, Wibowo Y.I, 2001. Densitometric Determination of Taurine and I-Lysine Hydrochloride in an energy drink and in Multivitamin Syrup, and Validation of the Method. Journal of Planar Chromatography 14, pp 24 – 27.
3.      Gandjar, Ibnu Ghalib, Abdul Rohman.2010.Kimia Farmasi Analisis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Surabaya, 16 Oktober 2014
                                                                                          Praktikan

                                                                                       Ttd

                                                                                            Liya Suci Lestari
                                                                                            051211131162

You Might Also Like

0 comments